Saat ini galangan kapal selain mengerjakan new building juga biasa menerima ship repair. Kalau bercerita tentang new building sudah mudah dimengerti bahwa bangunan project tersebut dibuat dari tidak ada menjadi ada. Dimulai dari procurement pembelian material, eqipment, mechanical, piping, electrical, instrument dan lain lain. Melewati design gambar yang telah di apporved maka production melakukan fabrikasi dan instalasi lau testing.
Berbeda dengan repair. Kapal kapal tua, kapal kapal yang mengalamai accident tabrakan harus di repair kembali untuk mengembalaikan ke pada kondisi awal. Diharapkan kondisi kapal dan kapal secara keselurahan bisa berumur panjang sampai mugkin 50 th.
Hal penting dalam pengerjaan kapal repair yang dilakukan oleh kontraktor/sub adalah menghitung volume kerja, manhour. Sehingga dari volume kerja tersebut bisa dibuat planning dan sch kerja yang optimal. Owner kapal tidak mau kapalnya berlama lama ada dalam dock utnuk repair karkena hitung hitunganya jelas kerugian pakai.sewa dalam perhari.
Inspection volume kerja harus dilakukan agar didapatkan nilai kontrak yang mendekati 100%. Kesalahan dalam menghitung volume kerja akan mengakibatkan banyak permaslahan selama eksekusi pekerjaan. Permasalahan bisa berupa sch, jml manpower, dan budgeting.
Pengaturan dan kontrol selama project berlangsung menjadi krusial dalam suatu project. Kecendrungan bawahan yang ingin kerja santai, ngular, merupakan tantangan dari seorang PM. Kebijakan kebijakan kontrol yang baik harus di musyawarahkan dengan para SPV dan faremen. Salah satu bentuk implementasinya adalah toolbox meeting, weekly meeting for production, dll...
Salam